Usia 25 atau 40?
Beberapa bulan terakhir, sering sekali ada perbincangan patokan keberhasilan seseorang. Bulan lalu topiknya, usia 25 harusnya punya apa? Langsung deh netizen keluar dengan berbagai Meme seru yang merefleksikan hidup mereka, apakah sudah hidup dengan “benar” selama ini.
Hidup dengan “benar” yang dibicarakan adalah mampu mencapai segudang prestasi hingga materi seperti kepemilikan mobil, KPR yang sudah sisa 35% lagi, menikah, punya anak, gaji yang lebih besar dari UMR, punya aset besar hingga mencapai lebih dari 1 Milliar.
Yang terakhir jadi pembicaraan adalah usia 40 belum punya rumah? Kok bisa? Otomatis netizen kembali berkicau. Muncul pembelaan, mulai dari beban jadi sandwich generation, belum melek keuangan, dan lainnya. Kalau #SahabatSucor setuju tidak dengan standar kesuksesan ini?
Faktanya, kita juga sering sekali mendengar orang banyak yang ingin mencapai financial freedom di usia muda. Tujuannya tidak lain adalah agar bisa lebih menikmati hidup tanpa perlu lagi memusingkan cara cari uang dan bisa mengejar passion yang selama ini terpendam.
Selain itu, apabila sudah mapan, maka rasanya hidup akan jauh lebih stabil dan aman dari segala ketidakpastian hidup. Contoh sederhananya adalah, apabila kita sudah memiliki tabungan, investasi, maupun passive income yang cukup untuk membiayai hidup kita sehari-hari dan ditambah masih cukup banyak sisanya untuk bisa menghidupi keluarga, berbagi dengan orang tua, jalan jalan, makan mewah, hingga zakat, maka rasanya hidup sudah sangat cukup stabil dan kita sudah patut bersyukur atas semua pencapaian finansial tersebut.
Namun, andai, jalannya semulus itu. Mungkin setiap orang sudah tidak ada yang memperdebatkan hidupnya satu sama lain dan juga mampu untuk pensiun dini di bawah umur 30. Bukannya pesimis, sebenarnya stabilitas hidup itu bisa banget di dapatkan buat mereka yang telah membuat rencana finansial yang baik. Kita yakin bahwa:
“A good financial plan is a road map that shows us exactly how the choices we make today will affect our future.” – Alexa Von Tobel
Kuncinya adalah dengan melakukan perencanaan keuangan yang baik dan terukur untuk mencapai target kita.
Tapi, kembali lagi, apakah selalu berkaitan dengan target finansial? Hmm.. tidak juga. Ada yang umur 25, baru selesai studi dan memulai karier. Ada juga yang masih berjuang untuk menata hidupnya kembali setelah gagal dalam berbisnis. Ada juga yang sudah sukses dalam berbisnis namun tidak tahu harus mengalokasikan asetnya kemana agar terus bertumbuh, juga tidak sedikit yang sedang berjuang untuk sekedar memenuhi kebutuhan pribadi sehari-hari. Hal yang menjadi lebih penting dibandingkan finansial tersebut adalah tekad untuk terus menjadi 1% lebih baik setiap harinya secara konsisten seperti pada buku atomic habits yang menjelaskan bahwa akan ada efek compound dari setiap kebiasaan baik yang kita lakukan.
Kita bisa memilih untuk memiliki kebiasaan yang akan membawa perubahan dalam hidup. Misalnya lebih paham diri mengenai seperti apa kehidupan yang kita inginkan, value yang kita kedepankan dalam menjalani kehidupan dan bagaimana cara kita bisa menggapainya dengan kecepatan kita sendiri.
Berbicara tentang kestabilan, Sahabat Sucor bisa mencoba berinvestasi di Reksa Dana Sucorinvest Stable Fund yang mampu memberikan imbal hasil yang relative lebih stabil pergerakannya dibandingkan indeks acuan, nih. Khususnya, di tengah kondisi ekonomi dan pasar obligasi yang masih bergantung dengan keputusan arah pergerakan suku bunga pasca pemulihan ekonomi.
Hal ini dikarenakan portfolio investasi reksa dana Sucorinvest Stable Fund yang dititikberatkan di obligasi korporasi tenor pendek hingga menengah, yang secara historikal dapat memberikan potensial imbal hasial yang lebih tinggi dibandingkan efek surat hutang pemerintah, sekaligus memiliki pergerakan harga historis yang lebih stabil karena para umumnya obligasi pada tenor ini lebih jarang ditransaksikan/ditahan sampai jatuh tempo. Selain itu, horizon jangka waktu 1-3 tahun yang tidak terlalu panjang juga mengurangi risiko volatilitas, sehingga dapat memberikan ketenangan hati buat kalian yang sudah cukup capek dengan berita ekonomi yang tiap hari bikin jantung mau copot kalau ada keputusan dan kebijakan baru dari pemerintah yang dapat menggerakan indeks dan juga harga aset.
Kesimpulannya, setelah baca artikel ini, semoga kita tidak lagi khawatir dengan kondisi ideal di umur 25 atau 40 harus punya apa. Lebih baik kita bulatkan tekad, tentukan target pendek dan panjang, lalu mulai dengan satu hal yang bisa kita lakukan. Misalnya, tonton IGTV di akun instagram kami atau baca guidedi instagram untuk yang ingin mulai investasi. Atau sesederhana DM Sumin di IG, dan bertanya… mulai dari mana ya?
Ditulis oleh Caroline Hanni.