Fall Seven Times, Stand Up Eight
First working day of 2022!
Wow, gak berasa ya.
Tahun 2021 rasanya berlalu seperti roller coaster. Kita menyambut awal tahun dengan harapan yang terbaik – meredanya covid-19 dengan adanya “game changer” yaitu vaksinasi massal secara global, termasuk di Indonesia. Hingga kini lebih dari setengah populasi negara kita sudah divaksin. Rasanya, kita seperti berlari dalam perlombaan mencapai herd immunity dan hampir sampai ke garis finish. Meskipun di pertengahan tahun kita mengalami lonjakan kasus covid-19 yang cukup signifikan, namun kita mampu mengatasinya dengan cepat dan efisien. Jadi teringat kutipan ini, “Fall seven times, stand up eight.”
Ya, memang benar dua tahun terakhir ini penuh dengan ketidakpastian dan banyak sekali masalah ekonomi yang muncul karena naik turunnya wabah covid-19 ini. Namun di setiap permasalahan, tentu banyak kesempatan baru yang muncul. Kini kita melihat pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih baik bahkan dari sebelum pandemi. In fact, pandemi telah mengakselerasi transisi masyarakat ke digital dengan sangat cepat. Adopsi digital ini telah menciptakan endless opportunity bagi seluruh pelaku bisnis dan memberi akses lebih luas kepada masyarakat untuk lebih kreatif, kompetitif, dan tentunya memberi efisiensi dalam kehidupan sehari-hari. Enggak kaget, jika banyak sekali orang yang terpaksa di PHK di masa pandemi, kini justru berhasil membuka lapangan pekerjaan baru karena bisnisnya yang bertumbuh dengan pesat – thanks to social media and of course, effort. Penyaluran kredit perbankan yang tadinya terkontraksi, sekarang juga mulai jalan lagi. Artinya, we’re back in business. Sama halnya dengan apa yang terjadi di bursa, tahun ini menjadi tahun spesial yang diwarnai oleh sektor teknologi sebagai roda penggerak IHSG. Bahkan, IPO (initial public offering) perusahaan teknologi dengan pengumpulan dana terbesar telah dilakukan oleh BukaLapak dan mencetak new era untuk pasar modal Indonesia. Kedepannya, kita juga akan melihat beberapa perusahaan teknologi lainnya akan menyusul untuk meramaikan bursa.
Selain itu, literasi keuangan juga meningkat dengan pesat. Nampaknya, banyak sekali masyarakat yang kini memiliki banyak waktu luang untuk sekedar mencari tahu bagaimana memanfaatkan aset keuangan yang mereka miliki dalam melawan inflasi yang memanas. Hal ini tercermin dari jumlah investor di Indonesia kini mencapai 6,5 juta SID (single identification number) dan bertumbuh pesat mencapai 3 juta investor sepanjang 2021, hingga jumlah dana kelolaan reksadana yang terus bertumbuh meskipun dihadang dengan fluktuasi pasar. Isn’t that amazing? Tentu saja semua ini merupakan sisi positif dari pandemi yang membantu membawa perubahan baik di masyarakat.
Kejadian seperti ini rasanya sedikit mengulang masa-masa 2008 dan 2013 ya. Disaat awalnya negara kita terimbas koreksi dari sentimen global yang negatif, namun kenaikan harga komoditas global juga membuat mayoritas perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang tersebut mencatatkan keuntungan. Hal ini membuat posisi keuangan negara kita lebih kuat di mata dunia karena ekspor yang membaik dan mata uang Rupiah yang stabil. Bahkan, kini kita stronger than ever, dengan indikator ekonomi yang sangat baik dibandingkan negara ASEAN lainnya. Indonesia juga disebut sebagai “Gadis cantik yang memikat” loh di tahun 2021, karena berhasil menjaga fundamental yang solid dan memberikan ekspektasi pertumbuhan yang tinggi dalam menyambut tahun mendatang.
Meskipun kita menutup tahun ini dengan adanya varian virus covid-19 yang baru, namun kita juga dapat lebih “lega” dengan efek samping yang jauh lebih ringan dari varian-varian sebelumnya. Bahkan, dengan penyebaran yang sangat cepat, mungkin saja herd immunity akan lebih cepat tercipta dan akhirnya menjadi endemi. Kini, kita kembali melihat keputusan dari pemerintah global dalam menghadapi permasalahan rantai pasokan global menjelang pemulihan ekonomi yang berlanjut di 2022 sebagai katalis utama. Harapannya, inflasi dapat ditekan sehingga tidak berimbas terlalu berat ke harga barang kita sehari-hari. Ini juga supaya enggak sedih, akhirnya bisa beli Iphone dengan harga segitu-segitu aja, enggak naik 2x lipat.
Dengan sikap cautiously optimistic, rasanya 2022 akan menjadi tahun yang menyenangkan. Terlebih, kita percaya bahwa keseluruhan pertumbuhan ekonomi dan investasi di Indonesia akan semakin meroket. Dari sini kita belajar, bahwa meskipun kita menghadapi penurunan dan kegagalan, kita dapat terus bangkit dan berlari menuju finish line kita. Ingat, perlombaan hidup ini bukan mengenai siapa yang tercepat, tetapi siapa yang paling resilient. It’s not a quick race, it’s a marathon.
Jadi, jangan lupa ya untuk kembali menyambut tahun baru dengan strategi investasi yang lebih baik lagi. Rebalancing portfolio juga dapat dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja portfolio kita di tengah transisi pasca pandemi dengan banyaknya pilihan produk investasi yang cocok dengan profil risiko. Harapannya, investasi kita akan berbuah pada saatnya untuk mencapai target dan menggapai mimpi kita.
On this note, kami ingin mengucapkan Selamat Tahun Baru 2022.
Oleh: Caroline Hanni, Investment Specialist