Sucorinvest USD Balanced Fund: A balancing act
Pernahkah terbayang bahwa deposito USD Anda yang duduk diam bisa diinvestasikan kembali?
Pernahkah terbayang bahwa Anda bisa berinvestasi di perusahaan dan obligasi Indonesia (tentunya dengan imbal hasil yang lebih tinggi dari investasi berbasis USD) tanpa perlu mengonversikan dolar terlebih dahulu?
Pernahkah terbayang bahwa kini harta kekayaan Anda bisa dikelola dengan baik tanpa rasa khawatir?
Menyekolahkan anak kita di luar negeri, berlibur keliling dunia, atau bahkan penyimpanan uang on-shore setelah tax amnesty memerlukan kita untuk mengumpulkan USD. Menimbang hal tersebut kami mengerti bahwa hanya berinvestasi dengan Rupiah juga memiliki risiko tersendiri, yakni risiko nilai mata uang.
Sucor Asset Management telah menerima banyak permintaan dari nasabah akan produk investasi yang berbasis USD. Kami dengan bangga meluncurkan produk Reksa Dana terbaru: Sucorinvest USD Balanced Fund untuk memenuhi kebutuhan investasi nasabah kami.
Sucorinvest USD Balanced Fund memiliki underlying investasi di Indonesia. Sehingga, nasabah kami dapat menikmati imbal hasil yang lebih tinggi di Indonesia dengan nilai investasi yang tetap dalam mata uang USD. Penyertaan investasi minimum adalah sebesar USD 1000. Berikut adalah kebijakan investasi Sucorinvest USD Balanced Fund:
Dalam lima tahun terakhir, pergerakan mata uang Rupiah relatif stabil terhadap USD, dengan rata-rata Rp 13,774 per dolar Amerika. Memang ada beberapa fluktuasi di sepanjang jalan, namun depresiasi tidak pernah bertahan lebih dari 3 bulan. Penyebab dari depresiasi seringkali adalah penurunan cadangan devisa yang signifikan, dan tentunya karena pengaruh pandemi yang terjadi pada tahun ini. Hal ini memberikan sebuah gambaran utuh mengenai kondisi makro ekonomi, termasuk pergerakan pasar obligasi di Indonesia.
Saat Amerika Serikat mengumumkan adanya stimulus untuk penanggulangan pandemi sebesar USD 700 Miliar, nilai mata uang USD secara historis terdepresiasi terhadap mata uang lainnya. Stimulus Amerika Serikat ini mengisyaratkan adanya pemicu inflasi, apalagi jika kita perhatikan nilai stimulusnya sama dengan QE1. Oleh karena itu, kami percaya Rupiah akan tetap stabil di level saat ini mengingat USD akan terdepresiasi terhadap mata uang lain.
Dengan mempertimbangkan tingkat suku bunga Fed yang nol, menurut kami berinvestasi di Amerika Serikat kurang menarik dibandingkan dengan pasar yang tengah berkembang seperti Indonesia. Kami percaya bahwa Indonesia tetap memiliki prospek pasca COVID-19. Oleh karena itu, strategi kami untuk produk USD ini adalah untuk mengalokasikan posisi utama pada obligasi, khususnya obligasi korporat Indonesia.
Tujuan kami adalah untuk menjaga keseimbangan antara upaya menghadapi volatilitas aset yang lebih berisiko dan mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi dari deposito. Fokus kami adalah dengan cermat memilih obligasi korporat Indonesia yang memiliki profil risiko rendah dengan tetap menjanjikan imbal hasil yang baik.
Mari, navigasikan perjalanan investasi Anda dengan Sucorinvest USD Balanced Fund. Bersama Sucor Asset Management, mari wujudkan mimpi Anda.